BAB I
TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
A.
TUHAN YANG
MAHA ESA
Iman
artinya percaya, iman kepada Allah adalah meyakini adanya Allah Yang Maha Esa
tiada Tuhan selain Ia, Allah Maha Pencipta, Pegatur, Pemelihara Alam Semesta
dengan segala isinya. Ia menciptakan, menghidupkan dan mematikan makhluknya, amat
sucilah Ia, kepadanya terhimpun segala puji dan puja, Allah bukan jasim,
sehingga dapat dirupakan, bukan pula benda, sehingga mempunyai batas.
Iman
kepada Allah merupakan dasar dan menjadi pokok seluruh ajaran islam, diatas
landasan iman kita beribadah dan membangun berbagai aspek kehidupan, sehingga
terwujudlah kehidupan yang seimbang
antara jasmani dan rohani, antara dunia dan akhirat, disinilah kita akan
menhetahui nama-nama baik Allah yang berjumlah 99 untuk mencapai tauhid mutlak
yang dibutuhkan agama, oleh karena itu disini hanya kami paparkan
1 sampai 20 saja
:
Asma’ul
Husna, nama-nama yang baik bagi Allah yaitu 99 :
1.
Ar – Rahman Yang Maha Pengasih / Yang Maha Pemurah
2.
Ar – Rohim Yang Maha Penyayang
3.
Al – Maliku Yang Maha Berkuasa
4.
Al – Quddusu Yang Maha Suci
5.
Al – Salamu Yang Maha Sejahtera
6.
Al – Mu’minu Yang Maha Terpercaya
7.
Al – Muhaiminu Yang Maha Memelihara
8.
Al – Azizu Yang Maha Mulia
9.
Al – Jabbar Yang Maha Perkasa
10. Al
– Mutakabbir Yang Memiliki Kebesaran
11. Al
– Khaliqu Yang Menciptakan
12. Al
– Bari’u Yang Melepaskan
13. Al
– Mushawwiru Yang Membuat Bentuk
14. Al
– Ghaffaru Yang Maha Pengampun
15. Al
– Qaharu Yang Maha Memaksa
16. Al
– Wahhabu Yang Maha Pemberi
17. Ar
– Razzaqu Yang Maha Pemberi Rizki
18. Al
– Fattahu Yang Maha Pembuka Pintu Rachmat
19. Al
– Alimu Yang Maha Mengetahui
20. Al
– Qabidlu Yang Maha Menyempitkan
Dijelaskan pada surat Al – Hasyr ayat
untuk Asma’ul Husna 22 – 24. Sifat-sifatnya ada 20 antara lain :
1.
Wujud artinya Ada ,
Mustahil Allah Adam artinya tidak ada. QS. Az – Zumar i
(62 – 63)
2.
Qidam artinya Dahulu tidak ada permukaan, Mustahil
Allah Kudus artinya Baru. QS. Al Hadid ayat 3
3.
Baqo’ artinya Kekal, Mustahil Allah Fana artinya
Binasa. QS. Al Qosos : 88
4.
Mukhalafatu Lil Hawadisi artinya Berbeda dengan yang
baru, Mustahil Allah Muma Salatu Lil Hawadisi artinya Sama dengan makhluknya.
QS. Asy Syura : 11
5.
Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri sendiri, Mustahil
Allah Qiyamuhu Bighoirihi artinya butuh kepada yang lain. QS. Ali Imron : 2
6.
Wahdaniyah artinya Esa / Satu, Mustahil Allah ta’addud
artinya berbilang atau bersekutu. QS. Al Ikhlas 1 – 4
7.
Qudrot artinya Kuasa, Mustahil Allah Azaz artinya
lemah. QS. Ali Imron 26
8.
Iradat artinya Berkehendak, Mustahil Allah Karahah
artinya terpaksa.
QS. Yasin 82.
9.
Ilmu artinya Mengetahui, Mustahil Allah Jahlul artinya
bodoh. QS. Al Hujurat 18.
10. Hayat
artinya Hidup, Mustahil Allah Maut artinya mati. QS. Al Furqon 58.
11. Sama’
artinya Mendengar, Mustahil Allah Sumun artinya tuli. QS. Al Baqoroh 127.
12. Basor
artinya Melihat, Mustahil Allah Umyun artinya buta. QS. Al Hujurat 18.
13. Kalam
artinya Berfirman, Mustahil Allah Bukmun artinya bisu. QS. An Nisa’ 164.
14. Qodiron
artinya Maha kuasa, Mustahil Allah Ajizan artinya Maha Lemah
15. Muridan
artinya Maha Berkendendak, Mustahil Allah Mukkarohan artiya Maha Terpaksa
16. Aliman
artinya Maha Mengetahui, Mustahil Allah Jahilan artinya Maha Bodoh
17. Hayan
artinya Maha Hidup, Mustahil Allah Mayyitan artinya Maha Mati
18. Sami’an
artinya Maha Mendengar, Mustahil Allah Ashamma artinya Maha Tuli
19. Basiran
artinya Maha Mendengar, Mustahil Allah Amma artinya Maha Buta
20. Mutakaliman
artinya Maha Berkata, Mustahil Allah Abkam artinya Maha Bisu
B. KEIMANAN DAN KETAQWAAN
1. Pengertian Keimanan
Iman artiya percaya sedang yang dimaksud beriman kepada Allah
adalah percaya adanya Allah. Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta semesta yang
memiliki sifat kesempurnaan dan maha suci dari sifat kekurangan menurut
istilah, iman adalah pembenaran dalam hati, dilaksanakan dengan lisan, dan
dibuktikan dengan amal perbuatan, dijelaskan pada QS. Al – Anam : 73 dan 102,
dalam keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu tidak hanya diajarkan agama,
tetapi ilmu pengetahuan mengakui keberadaannya. Alla SWT, kata ilmuwan besar Inggris
Isaac Newton ( 1642 – 1727 ). Janganlah ragu-ragu tentang adanya Yang Maha
Pencipta, sebab tidak masuk akal bahwa semata-mata kebetulan yang menjadi pokok
dalam alam ini. QS. Muhammad 19 dan QS. Ar – Ra’du 21.
Rukun
Iman ada 6 :
1.
Iman kepada Allah. QS. Al – Hujurat 15 dan QS. Al
Baqoroh 4
2.
Malaikat Allah. QS. Al Baqoroh 177
3.
Kitab-kitab Allah. QS. Al Baqoroh 136 dan 2 – 3
4.
Rosul-rosul Allah. QS. Faathir 24. QS. An Nisa’ 165
5.
Hari Akhir. QS. Al – A’raf 187 dan QS. Waqi’ah 1 – 6
6.
Qodo dan Qodar. QS. An – Najam 39 – 42. QS. Ar – A’du
11.
Berdasarkan tingkat keimanan atau
statifikasi keimanan pada setiap muslim yang amat berperan dalam tingkatan
tersebut adalah faktor-faktor pembinaan iman sebagai berikut :
1)
Ilmu. QS. Al – Mujadalah 11
2)
Amal Shalih. QS. An – Nahl 90, An – Nisa’ 124
3)
Jihad. QS. Al Maidah 8. Ali Imron 169 – 170
4)
Penyerahan diri dengan menyuruh, QS. Al – Tholaq 5, Al
Hasyr 24
5)
Keridhoan Allah. QS. At Taubah 59
6)
Memakmurkan Masjid. QS. At Taubah 107 – 108
7)
Kesediaan mendengar bacaan Al – Qur’an. QS. Al BAqoroh
1 – 5 & 136
8)
Zikir dan pikir. QS. Ali Imron 191, QS. Al Ahzab 41.
QS. Al – Jatsiyah 13
2. Ketaqwaan
a.
Pengertian Taqwa. QS. An – Anfal 29. Al – Hijr 45. Al
Baqoroh 197
(1). Pelaksanaan Iman dan Amal Shalih QS. Al Baqoroh 82
(2). Pemeliharaan hubungan dengan Allah, bukan karena
takut melainkan karena
kesadaran sebagai hamba Allah, yang
diciptakan.
b.
Orang Taqwa mempunyai cirri-ciri yaitu :
1.
Beriman kepada yang goib QS. Al – Baqoroh 3, 138
2.
Mendirikan Sholat QS. Al Ankabut 45. QS. Toha 14
3.
Menafkakan sebagian rizki QS. Ali Imron 134 – 135 &
2 – 3
4.
Dapat menahan amarahnya QS. Asy Syu’aro 55
5.
Bersifat pema’af. QS. Al – Baqoroh 109. QS. Ali Imron
134,159
6.
Apabila berbuat salah segera mohon ampun kepada Allah.
QS. At Tahrim 8
7.
Tidak lagi mengulang kesalahannya. QS. Al Baqoroh 279
8.
Memperbanyak amal shaleh untuk menutupi kesalahan yang
pernah dilakukan
c.
Hikmah Bagi Orang Taqwa
1.
Akan diberi jalan keluar dari persoalan yang rumit yang
sedang dihadapinya QS. At Talaq 2
2.
Akan diberi rizki dari arah yang tak disangka-sangka.
QS. At Talaq 3
3.
Akan dimudahkan oleh Allah dalam segala urusan. QS. At
Talaq 4
4.
Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan
dilipat gandakan pahalanya. QS. At Talaq 5
5.
Allah akan memberinya tempat yang mulia disisinya. QS.
Al Hujurat 13
C. FILSAFAT KETUHANAN ( TEOLOGI )
1.
Allah nama dari pada Tuhan
2.
Landasan pokok ketuhanan ialah Lailaha ilallah
3.
Untuk menemukan adanya Tuhan dapat ditempuh dengan
rasio, tapi untuk menemukan siapa tuhan dan bagaimana tuhan harus melalui wahyu
dari Tuhan ( Al – Mulk 10 )
4.
Mengenal Allah mengenai ciptaannya Ali Imron 190,
sifat-sifatnya QS. Al – Al A’raf 180
5.
Beberapa penjelasan tentang Allah ia dekat : Al Baqoroh
186, Qaf 16 tidak terjangkau indra : Al Anam 103.
Ia
walinya orang mu’min : Al Baqoroh 257
Pengertian filsafat menurut istilah adalah berfikir
secara sistimatis, radikal, universal untuk mengetahui tentang hakikat segala
sesuatu yang ada. Seperti hakekat alam, manusia, ikan dan seterusnya yang
akhirnya timbul istilah filsafat alam, filsafat manusia, filsafat ikan dan
sebagainya. Ciri-ciri berfikir filosofis
a.
Harus bersifat Sistematis : yaitu alur pikirnya,
berurutan dan dapat dimengerti orang lain.
b.
Harus bersifat Radikal : berfikir yang mendasar sampai
keakar-akarnya sehingga tidak menimbulkan pertayaan lagi.
c.
Harus bersifat Universal : yaitu secara menyeluruh
meliputi berbagai aspek untuk diketahui hakekatnya.
Manfaat Filsafat Islam adalah untuk menemukan hakekat sesuatu
sebagai ciptaan Allah. QS. Ali Imron 191
·
Pengaruh Filsafat Islam terhadap ilmu
pengetahuan
Filsafat membagi pengetahuan yang dimiliki manusia itu ada 2 jenis, 1.
Dari diri manusia sendiri : 2. Dari Wahyu, filsafat Al Kindi menyebut pertama
pengetahuan manusiawi yaitu dasarnya pemikiran, kedua pengetahuan ilahi, yang
dasarnya keyakinan pengetahuan manusiawi ada 3 kategori yaitu :
1. Pengetahuan Indra : melihat, mendengar,
merasa, meraba dan mencium
segala sesuatu. Pengalaman Panca Indra melalui proses
pemikiran
langsung sehingga menjadi pengetahuan.
2. Pengetahuan
Ilmu : Berfikir secara sistematis dan radikal disertai dengan riset dan
eksperimen. Hasil berfikir dan berbuat dengan metode ini membentuk pengetahuan.
3. Pengetahuan Filsafat : memikirkan segala
sesuatu secara sistematik, radikal dan universal. Sistem berfikir ini membentuk
pengetahuan. Jadi pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan adalah dalam menemukan
kebenaran hakekat segala sesuatu untuk membuktikan kebesaran Tuhan.
·
Tokoh-Tokoh Filsafat Islam
1. Al – Kindi. Filsafat Arab lahir di Kufah 185H
/ 805M, meninggal di
2.
Al Farabi lahir di Farab 257H / 870M meninggal di bagdad. Menulis
logika, matematika, fisika, metafisika, kimia, etika dan
filsafat logika.
3.
Ibnu Sina lahir di Afsara ( Asia Tenggara ) 980H /
1593M meninggal di
4.
Ibnu Rusyol, lahir di Cordoba 520H / 1126M buku karangannya
persesuaian
antara filsafat dengan syariat ( agama ) atau Fasul Maqol Fi ma Baina Al
Hikmati Wasy Syariat minal Uttisal. Yang kedua Tahafurut Tahafut yaitu filsafat
dan ilmu kalam.
D. PERAN AKAL DALAM FILSAFAT KETUHANAN
Diterangkan pada QS. Al Baqoroh 131, Fusilat 6, An – Nisa
170
·
Menurut Ibnu Sina membahas tentang korup wujud,
penciptaan alam, jiwa dan akal. Aristoteles menamakan Tuhan sebagai The Mover
Umnoverid ( penggerak yang tak bergerak ).
Plato : the ide of good (
ide kebaikan ), Platinus : the one (
sesuatu yang berasal, nampaknya, dari Heraklitus ), Kristen mengonsepsikan
Tuhan itu Trinity, Al Kindi mengonsepsikanya Al Wahid Al Haqq ( Zat Esa yang
Hakiki )
Al Farabi : Al Wujud al awwal, Ibnu Sina : Tuhan Sebagai Al
Wajibul wujud, lawan wajibul wujud adalah mumkimul wujud. Kata Ibnu Sina ada 2
1.
Wajibul wujud bi dzatihi, yakni wujud yang wajib adanya
sebab oleh dirinya sendiri tanpa sebab luar diri, wujud ini hanya satu Esa, Zat
Tuhan.
2.
Wajibul wujud bi ghoirihi dzalihi : yaitu wujud yang
wajib adanya dengan adanya sebab dari luar dirinya, atau wujudnya sebab
diciptakan oleh wujud uar diri. Wujud ini : makhluk.
ü
Teori Emanasi ( Penciptaan alam ), muncul bumi,
jiwa-jiwa dan materi pertama yang berupa 4 unsur : api, air, udara, dan tanah
ü
Tentang jiwa ibnu sina : jiwa tumbuhan yang
memiliki daya makan, berkembang dan membiak.
ü
Jiwa binatang yang memiliki daya gerak dan
menangkap, jiwa manusia / jiwa rasional ( akal ) yang memliki daya praktis dan
daya teoritis.
ü
Akal praktis berhubungan dengan dunia indrawi,
sedang akal teoritis berhubungan dengan konsep-konsep / hal-hal yang abstrak (
konsep keadilan, pengetahuan dan lain-lain ). Akal teoritis dibagi 4 :
1.
Akal materi / akal potensial
2.
Akal bakat : akal yang mulai berpikir secara abstrak
sehingga dapat menangkap pengertian / kaidah.
3.
Akal Aktual : ia sebagai gudang penyimpan
abstrak-abstrak dari akal bakat dan memgeluarkannya kembali setiap saat
dikehendaki.
4.
Akal Mustafad : merupakan tingkatan akal ang tertinggi
disbanding 3 sebelumnya. Disini makna abstrak-abstrak yang telah tersimpan
dengan mudah diingat kembali dan dikeluarkan kembali setiap saat.
BAB II
HAKEKAT,
MARTABAT, DAN TAGUNG JAWAB MANUSIA
A. HAKIKAT MANUSIA
Dalam
Al – Qur’an disarankan manusia memberikan lebih dahulu tentang kejadiannya,
bahkan pada permulaan ayat Al – Qur’an diturunkan, sudah ada isyarat untuk
dinyatakan pada surat
Ar Rum ayat 8 artinya : “Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang ( kejadian
) diri mereka ( sendiri ) ? ( Agar
mereka mengetahui bahwa ) Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang
ada diantara keduannya melainkan dengan ( tujuan ) yang benar dan waktu yang
ditentukan dan sesunggunya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan
menemui Tuhannya ( Ar Rum : 8 ) Pertama-tama Al – Qur’an mendasarkan mengenai
kejadian yang dialami oleh embriyio dalam rahim si ibu. QS. Al Infithar 6 – 8
yang artinya “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu ( berbuat
durhaka ) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang telah menciptakan kamu, lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadika ( susunan tubuh ) mu seimbang. QS.
Infithar 6 – 8. QS. Nuh : 13 – 14. QS. An Nahl 4. yang artinya: Dia telah
menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia mnejadi pembantah yang nyata. An
Nahl 4.
Kata
“Nuthfah” diterjemahkan dengan “setetes sperma” bahwa “Nuthfah” berasal dari
kata yang berarti : mengalir. Kata tersebut dipakai untuk menunjukkan air yang
ingin tetap dalam wadah, sesudah itu dikosongkan. Jadi kata itu menunjukkan setetes
kecil, berarti setetes air sperma. QS. Al Qiamah 37 – 38 yag artinya. “Bukankah
ia dahulu stetes air mani yang ditumpahkan ? kemudian air mani itu menjadi
segumpal darah, lalu Allah menciptakanya dan menyempurnakannya. Ayat lain
menerangkan, bahwa setetes air itu ditaruh ditempat yang tetap ( qoror ) QS. Al
Mukminun : 13 yang artinya. “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang
disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ). Kata “makiin” tempat terhormat
dan kokoh tempat pembesaranya manusia dalam organisme ibu. Al – Qur’an
menyebutkan, bahwa cairan yang memungkinkan pembuhaan adalah :
a.
Sperma, seperti yang dikemukakan pada QS. Al Qiamah 37
b.
Cairan terpancar : QS. Al Thoriq 6 artinya : “ia
diciptakan dari air yang terpancar”
c.
Cairan yang hina. QS. Al Mursalaat 20 – 23. artinya :
“Bukanlah kami menciptakan kamu dari air yang hina, kemudian kami letakkan dia
ketempat yang kokoh ( rahim ) sampai waktu yang ditentukan. Lalu kami tentukan
( bentuknya ), maka kamulah sebaik-baik yang menentukan.
Sifat “mahiin” dapat diartikan, bukannya sifat cairan
itu sendiri, akan tetapi karena hubungannya dengan fakta, bahwa cairan itu
dikeluarkan dari tempat keluarnya air kemih dan memakai saluran yang dilewati
air kemih.
d.
Campuran / dicampur. QS. Ad – Dhuhan 2. Artinya :
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang kami hendak mengujinya ( dengan perintah dan larangan ), karena itu kami
jadikan dia mendengar dan melihat”
Banyak
ahli tafsir seperti Hamidullah mengira, bahwa yang dimaksud dengan campuran itu
adalah campuran unsur laki-laki. Al – Qur’an menyebutkan, bahwa uterus tempat
telur dibuahkan itu beranama rahim. QS. Al Hajj 5. artinya : “Dan kami tetapkan
dalam rahim apa yang kamu kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.
Sebenarnya
apa yang telah ditentukan Al – Qur’an sesuai dengan apa yang diketahui oleh
manusia tentang tahapan-taapan perkembangan embriyo. Al – Qur’an mengatakan,
bahwa embriyo melalui tahap : daging ( seperti daging yang dikunyah ), kemudian
nampaklah tulang yang diselubangi dengan daging ( yang berarti daging
segar ). QS. Al
Mukrinun 14. daging seperti yang dikunyah berarti “Mudghoh” sedang daging segar
berarti “Lahm” tulag yang telah terbentuk dan dibungkus dengan alat-alat.
Kemudian proses selanjutnya. QS. As Sajdah 9. kami uraikan secara ringkas
mengenai pertumbuhan janin selama berada dalam kandungan ibunya.
1.
Akhir bulan pertama embriyo ( mudghah ) baru satu
berjalan belum tentu bentuknya, pada stadium ini sudah kelihatan tulang
belakang sudah kelihatan melengkung. Bagian badannya sudah tumbuh dan sudah
mulai kelihatan satu saluran akan menjadi jantung, juga saluran panjang
membentuk usus. Selain itu ada benjolan membentuk tangan dan kaki.
2.
Akhir bulan kedua tampaklah bentuk yang agak menyerupai
manusia, berkepala besar, bertubuh dan beranggota tugkai dan lengan. Dasar alat
kelamin tapi belum dapat dipastikan. Panjang lebih kurang 3 cm dan sejak itu
dinamakan janin / factus.
3.
Akhir bulan ketiga panjang janin 9 cm, sudah tampak
permulaan tubuhnya, kuku-kuku jari-jari tangan kaki. Sudah kelihatan perbedaan
jenis kelamin dasar untuk gigi ada, berarti tulang sudah terbentuk. Pada saat
itu embriyo sudah dapat bergerak, tapi masih lemah belum dirasakan si ibu.
4.
Akhir bulan ke 4 sudah nyata dengan jelas jenis kelamin
laki / perempuan.
5.
Akhir bulan ke 5 pertumbuhan alat-alat dalam tubuh
janin itu sudah lebih jauh seperti : jantung mulai bekerja dengan jelas, janin
sudah bisa menggerakkan dirinya sendiri, selain itu dibawah kulit tumbuhlah
jaringan lemak ( gemuk ) sedangkan bagian atas kulit itu menjadi mati, bulu
alis mata serta rambut mulai tumbuh, gerakan janin sudah dirasakan oleh si ibu.
6.
Akhir bulan ke 6 panjang jani 9 cm.
7.
Pada akhir bulan ke 7 kelihatan kuku-kuku jari tangan, walaupun
sudah besar tetapi tumbuhnya belum sampai keujung jari. Kelopak mata atast
masih melekat pada kelopak mata bawah.
8.
Janin laki-laki tampak buah zakar belum turun kekantong
zakar, sedang janin perempuan kelentit dan labia miora masih menonjol diantara
mayora.
9.
Akhir bulan ke 9 mulailah rambut lanugo ( rambut yang
amat halus ) rontok dari tubuhnya, sedang badan janin kelihatan lebih bundar
dan gemuk karena cepat tumbuhnya jaringan lemak dibawah kulit. Kulit sudah agak
merah warnanya, tumbuhya alat-alat amat cepat, begitu tulang dan alat-alat,
kuku sampai keujung jari, dan sampailah disitu janin dilahirkan. Sebagai bayi
yang siap meneruskan hidupnya.
B. HAKEKAT DAN MARTABAT MANUSIA
Menurut
Prof. Mochtar Jahja gerak laku manusia diperlukan
1.
Panca Indra : alat yang mengamati dan menangkap perangsang
dari luar
2.
Syaraf : alat penghubung semua anggota badan, alat
pengantar dunia dalam dengan
dunia luar dan pengenal rangsang.
Syaraf dibagi 3.
a.
Syaraf pusat : pengenal dan pemikir rangsangan
b.
Syaraf simpatis : pengatur pekerjaan jeroan
c.
Syaraf tepi : penyampai kesan pengamatan ke otak dan
penyampaian perintah otak ke anggota tubuh.
3.
Urat daging ( Spier ) : Alat pelaksana perintah otak
Pusat
akal ( aqlu ) punya berbagai aspek kemampuan, yaitu kemampuan untuk mengenal
sesuatu, mengusahakan sesuatu dan menerima saran qolbu maka dibagi 3.
a.
Akal Azizi : guna untuk mengadakan pembedaan antara
berbagai macam benda
b.
Akal Kasabi : gunanya untuk melakukan sesuatu usaha
c.
Akal Atoi : merupakan tempat hidayah illahi dan bibit
iman. “Wa hudan wa mau’illhotan lillmuttaqien”.
Akal
Azizi mengarah pada obyek bukan rasa ( idiil = kejiwaan / immaterialistik ),
Akal Kasabi menuju kearah obyek rasa ( empirie = kenyataan / realistik ), dan
Akal Atoi menjurus kepada obyek luar rasa ( transcendent ). Utntuk itu kesucian
manusia selalu peringatkan oleh Allah QS. Al Fajr 27 – 28, artinya : Pada hari
itu tidak ada gunanya harta dan tidak pula anak-anak. Kecuali yang datang
kepada Allah dengan hati yang sejahtera ( bersih dari dosa ), menurut Al –
Qur’an manusia itu ialah :
1.
Makhluk Allah yang terbaik. QS. At Tin 4, artinya :
sesugguhnya telah kami ciptakan manusia itu dalam keadaan sebaik-baik kejadian.
2.
Makluk Allah yang termulia. QS. Al Isro’ 70, artinya :
dan sesugguhnya telah kami muliakan Bani Adam dan telah kami beri ia kedaraan
di darat dan di laut dan telah kami beri ia rizki yang baik-baik dan telah kami
lebihkan ia dari kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan sebenar-benarnya dilebihkan.
3.
Makhluk Allah yag dipercayai. QS. Al Ahzab 72, artinya
: sesunggunya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, tetapi mereka enggan untuk memikulnya, karena merasa akan tidak
mampu, dan dipikul oleh manusia sesungguhnya manusia itu menganiaya dirinya
lagi bodoh.
4.
Makhluk Allah yang tersayang. QS. Al Baqoroh 29,
artinya : Dialah ( Allah ) yang telah menciptakan bagi kamu semua yang ada di
bumi.
5.
Makhluk Allah yang pintar. QS. Al Baqoroh 31 – 33. jadi
manusia mempunyai martabat lebih tinggi daripada makhluk-makhluya Allah yang
lain. Tetapi martabat yang tinggi bisa jatuh karena perbuatan dosa.
C. TANGGUNG JAWAB MANUSIA
Apabila
manusia tidak ingin diliput kehinaan dan kemerosotan martabat, hendaklah
berpegang pada tali Allah yaitu Al – Qur’an, tunduk dan patuh dengan
mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, megerjakan puasa, menuaikan haji bila
mampu manusia itu, insane makhluk yang berjiwa yang diciptakan Allah manusia
diserahi alam semesta serta isinya dan mengelola untuk kepentigan hidup dan
Allah memberi rizki yang baik, Allah memuliakan lebih dari makhluk lainnya. QS.
Bani Isroil 70, artinya : Dan sesungguhnya kami telah memuliakan anak-anak Adam
dan kami telah memberi kendaraan bagi mereka didarat dan dilaut, dan kami telah
memberi rizki kepada mereka dari kebanyakkan makhluk yang telah kami cipta.
a.
Hubungan manusia dengan Allah. QS. Az Dzariat 56,
artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahku.
b.
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri. QS. At Tahrim
6, artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka.
c.
Hubungan manusia dengan manusia. QS. Al Maidah 2,
artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa,
dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
d.
Hubungan manusia dengan HAM. QS. Hud 61, artinya : dia
Allah telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya.
Kita
sebagai umat Muhammad yang kita teladani nabi Muhammad SAW. Meliputi,
ucapannya, perbuatannya, ketetapan-ketetapannya dari ketiga segi itu dinamakan Hadits
karena semua yag datang dari nabi Muhammad SAW tidak usah ragu-ragu telah
dijamin kebenaranya oleh Allah SWT. QS. Al Anbiya 107, artinya : Dan tidaklah
kami mengutus kamu melainkan untuk ( menjadi ) rahmat bagi semesta alam.
Manusia
harus punya pedoman hidup dalam kehiupan sehari-hari berpegang pada kitab-kitab
Allah ditetapkan pada QS. Al Baqoroh 4, artinya : Dan mereka yang beriman pada
kitab Al – Qur’an yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin adanya ( kehidupan ) akhirat.
BAB III
ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
A. PENGERTIAN ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
Dalam hidupya
tingkah laku seseorang akan dinilai,penilaian berupa pujian, mungkin pula
celaan. Jadi pengertian baik buruk merupakan tanggapan pembawaan manusia dijelaskan.
a.
Katakanlah ( wahai Muhammad ) tidak sama keburukan
dengan kebaikan QS. Al Maidah 100.
b.
Demi jiwa ( manusia ) dan yang menjadikan ( Allah ).
Lalu diilhamkan Allah kepadanya mana yang buruk dan mana yang baik QS. As Syam
7 – 8.
c.
Kedua belah pihak itu ( kafir dan mukmin ) seperti
orang buta, tuli dengan orang yang dapat melihat dan mendengar. Adakah kedua
perumpamaan itu sama ? tidakkah kamu ingat ? QS. Hud 24.
Dengan
demikian etika ialah teori tentang perbuatan manusia ditimbang mneurut baik
buruknya. Etika sebagai cabang ilmu pengetahuan tidak berdiri sendiri, sebagai
ilmu yang membahas tentang manusia yang berhubungan dengan seluruh ilmu tentang
manusia. Berhubungan dengan Antropologi, Psikologi, Sosiologi, Ekonomi dan
Hukum, perbedaannya terletak pada sujud pandang, yaitu baik buruk dalam bahasa
percakapan orang biasa menggunakan kata “baik” sebagai lawan “buruk” dalam
berbagai hal :
1.
Dan Allah menyaksikan apa yang telah kamu lakukan. QS.
Ali Imron 98.
2.
Dan Allah tak akan lalai / lupa terhadap apa yang kamu
lakukan. QS. Ali Imron 99.
3.
Maka barang siapa yang berbuat kebajikan sedikit saja,
kebaikanlah yang akan ia lihat / terima, dan barang siapa berbuat pelanggaran
sedikit saja keburukanlah yang akan ia terima. QS. Az Zilzal 7 – 8.
Moral
adalah suatu tindakan manusia yang bercorak khusus yaitu yang didasarkan kepada
pegertiannya mengenai baik buruk, morallah yang membedakan manusia dari pada
makhluk Tuhan lainnya dan derajatnya, dan moral berhubungan tentang manusia,
yaitu tentang pribadinya dan kedudukannya. QS. At Tin 4, artiya : Sesungguhnya
telah kami jadikan manusia dalam bentuk yang paling baik, dan QS. Ali Imron
104, artinya : Hendaklah ada diantaramu umat yang menyeru kearah kebajikan,
menyeruh berbuat baik dan mencegah berbuat jelek, mereka itulah orang-orang
yang mendapat kebahagiaan.
Akhlak
menurut Ibnu Athir dalam bukunya “ An – Nihayah” Hakekat makna khuluq itu, ialah
gambaran batu manusia yang tepat ( yaitu jiwa dan sifatnya ), sedang khalqu
merupakan gambaran bentuk luarnya ( raut muka, warna kulit, tinggi rendah
tubuhnya ). “QS. At Taubah 119, artinya : Hai orang-orang yang beriman
bertaqwalah kepada Allah hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. Hud
115, artinya : Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan
pahala orang yang berbuat baik. QS. Al Qalam 4, artinya : Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung.
B. PERBEDAAN AKHLAK DENGAN MORAL DAN ETIKA
Akhlak
itu suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana
berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar ( dalam hal
akhlak baik ) atau pihak yang jahat ). Menurut Abdullah Dirrozi :
perbuatan-perbuatn manusia dapat
dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya apabila menemui 2 hal yaitu:
1.
Perbuatan-perbuatan itu dilakukan berulang-ulang dalam
bentuk yang sama, sehingga menjadi kebiasaan.
2.
Perbuatan-perbuatan yang dilakukan karena dorongan,
emosi-emosi jiwa, buan karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar
misal : paksaan, bujukan atau rayuan. Dengan harapan yang indah-indah.
Moral
keagamaan ialah moral yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat. Sesuai dengan dasarnya ini, maka konsepsi moral yang bersifat
keagamaan ditentukan oleh bentuk gagasan manusia mengenai Tuhan dan kehidupan
Akhirat, maka ada 3.
1.
Moral Politheistik yaitu moral yang bersumber pada
agama atau kepercayaan yang bertuhan banyak.
2.
Moral Zuhud ialah moral yang berdasarkan paham-paham
keagamaan juga, tapi dengan ciri utamanya : menjauhi dan mengutamakan akhirat.
3.
Moral Manotheistik yaitu agama yang berfaham Tuhan
satu.
Etika
adalah merupakan ilmu pengetahuan rohaniyah, normatif, teleologis, ia biukan
lagi ilmu pengetahuan yang dapat dikur secara matematis dan tak dapat
diramalkan dengan pasti, ia lebih merupakan pengetahuan tentang kepandaian /
seni hidup secara baik. Akhirnya dapat dimengerti bahwa etika secara agama jauh
lebih dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dibandingkan dengan etika
kemanusiaan manapun. Sebab norma yang dipakainya sebagai dasar, bukanlah hasil
karya akal yang masih bersifat naïf, melainkan wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa
yang bersifat mutlak.
C. IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN
BERSAMA SEHARI-HARI
1.
Prilaku Manusia yang berhubungan dengan Allah
Apabila
manusia tidak ingin dliputi kehinaan dan kemrosotan moral serta martabat maka
harus selalu berpegang kepada tali Allah yaitu mempelajari dan mengamalkan Al –
Qur’an serta melakukan kontak langsung kepada Allah seraya tunduk dan patuh
dengan mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa dan menunaikan
haji bila mampu biaya dan jasmani. QS. Al Baqoroh 45, artinya : jadikanlah
sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
a.
Bersyukur
Bersyukur itu ada 3 hal yaitu :
-
Syukur bil lisan : melalui ucapan
-
Syukur bil askhan : melalui perbuatan
-
Syukur bil shodaqoh : mengeluarkan harta benda untuk
orang lain
Diantara hikmah syukur nikmat
ialah
-
Allah SWT akan menambah nikmat bagi orang yang syukur
nikmat
-
Orang yang syukur nikmat dalam jiwanya merasa puas,
sehingga ia menjadi bahagia didalam hidupnya.
-
Syukur nikmat merupakan salah satu perintah agama,
sehingga syukur nikmat yang disertai dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT
merupkan amal ibadah yang akan mendatangkan pahala. QS. Ibrohim 7, artinya :
Dan
(
ingatlah juga ) tatkala Tuhanmu memaklumkan : sesunguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (
nikmatku ), maka sesungguhnya azabku sangat pedih.
b.
Bertasbih
Bertasbih
erat hubungannya dengan berdzikir oleh karena itu halangan sufi membagi 3
tingkatan, yaitu :
- Dzikir jali ( jelas / nyata ), dalam bentuk ucapan-ucapan lesan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan do’a kepada Allah yang lebih menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati, misal tahlil ( la ilaha illallah ), tasbih
(
subhanallah ), takbir ( Allahu Akbar ) dan tahmid ( Alhamdulillah ), kalau yang
terkait dengan waktu dan tempat dalam bentuk ucapan dalam sholat, haji dan
lain-lain, yang tidak terkait dengan tempat mengucapkan tahlil, tasbih, tahmid,
takbir.
- Dizikr Khafi : yang dilakukan secara khusuk oleh hati. Orang yang mampu melakukan dzikir seperti ini, hatinya merasa senantiasa memiliki hubungan dengan Allah. Akan merasa akan kehadiran Allah kapan dan dimanapun berada.
- Dzikir hakiki : satu dzikir yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah. Kapan dan dimana saja dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah dan mengerjakan apa yang diperintahnya. Selain itu tiada yang diingat kecuali Allah. QS. Al Ahzab 42, artinya : Dan bertasbihlah kepadanya diwaktu pagi dan petang. QS. Ar Ra’du 28, artinya : yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah ! Hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram.
c.
Beristigfar : Memohon ampun dari Allah atas segala
kesalahan yang dilakukan atau mohon ampun kepada Allah Yang Maha Besar. QS. Asy
Syuuro 25, artinya : dan dialah yang menerima tobat dari hamba-hambanya dan
mema’afkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.
2.
Perilaku Manusia yang Berhubungan dengan Sesamanya
Seseorang
yang hidup didunia ini tidak terlepas dari antuan sesame manusia didalam
terwujud saling menolong, saling membantu, saling mengasihi dan saling
menghormati. Hubungan yang demikian disebut human relation muamalah. Perlu kita
ketahui bahwa hubungan sesama manusia bukan saja orang islam dengan orang islam
tapi juga orang islam dengan non islam, secara menyeluruh tidak membedakan
Agama, suku, warna kulit, kaya, miskin, maupun pejabat. QS. Al Hujarat 13,
artinya : “HAi manuisa, sesungguhnya kami menciptakan kaum dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling megenal, sesunggunya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diatara kamu,
sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.
a.
Perilaku yang berhubungan dengan diri yang perlu
dilakukan yaitu sabar artinya teguh hati dalam menghadapi berbgai kesulitan,
penderitaan atau bahaya, kita hidup pasti mengalami cobaan dan persoalan yang
mudah dan yang sulit dan Allah menguji contoh. Kemiskinan, ketakutan,
kekurangan jiwa. QS. Al Baqoroh 155, artinya : Dan sesungguh kami akan
memberikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar. Pelaksanaan sabar dalam kehidupan sehari-hari menyangkut: sabar ketika
beribadah, menolak maksiat dan ketika menerima musibah.
Qona’ah : menerima atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta
menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan selalu merasa kekurangan yang
berlebih-lebihan.
Qona’ah mengandung 5 unsur yaitu :
- Menerima dengan rela apa adanya
- Memohon kepada Allah tambahan yang pantas, disertai dengan usaha dan ikhtiar
- menerima dengan sabar ketentuan Allah SWT
- Bertawakal kepada Allah SWT
- Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.
QS. Ali Imron 159, artinya : ….. Kemudian apabila kamu telah membuat
tekad maka bertawakallah kepada Allah sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakal kepadanya.
b.
Perilaku yang berhubungan dengan keluarga
Suatu
perilaku yang berkembang dengan keluarga akan kami uraikan sedikit yang terkait
dengan tanggung jawab terhadap keluarga, orang tua adalah pendidik utama dan
pertama karena berpengaruh melakukan kontak yang paling banyak dengan anaknya.
QS. Al Kahfi 46, artinya : “Harta dan anak-anak itu merupakan perhiasan
kehidupan dunia !’ seorang laki-laki yang kecerdasannya kalah dibanding seorang
wanita itupun tidak sedikit, akan tetapi secara kodrat laki-laki pemimpin
wanita karena laki-laki punya kelebihan misalnya : sabar, lapang dada,
bijaksana. QS. An – Nisa’ 34, artinya : aum laki-laki itu kaum wanita punya
sifat emosi lebih mendominasi akal, cepat tertawa jika mendapat kabar gembira,
cept nangis bila ada kabar sedih, pantas seorang laki secara kodrat jadi
pemimpin, mengatur dan melindungi wanita.
1.
Memberikan nafkah lahir batin. QS. An – Nisa’ 34, artinya
: kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Allah telah
melebihkan sebagaian mereka ( laki-laki ) atas sebagian yang lain ( wanita ),
dank arena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
2.
Memberikan pendidikan. QS. Lukman 17, artinya : “Hai
anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan
cegahlah mereka dari perbuatan mnkar dan bersabarlah apa yang menimpamu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu hal-hal yang diwajibkan.
3.
Bersikap halus dan kasih sayang terhadap keluarga.
Islam sudah mengajarkan sikap bapak pada anak, suami pada istri atau
sebaliknya, harus lemah lembut, santun, arif dan bijaksana. QS. An Nisa’ 19,
artinya : Dan bergaulah dengan mereka secara patut.
4.
Bersenda gurau denan istri menurut HR. At Turmuzi dan
Nasa’i dari Abu Hurairah yang artinya : Orang mukmin yang lebih sempurna
imannya ialah mereka yang berbudi lebih baik dan lebih berlemah lembut kepada
istri.
c.
Perilaku yang Berhubungan dengan Masyarakat
Seorang individu hidup ditengah-tengah masyarakat ia sebagai anggota
masyarakat walaupun baik dalam ibadah Habluminallah, tetapi Allah belum
mengakui sebagai hamba yang baik kalau Habluminannas tidak baik, Allah aru
mengakui baik jika keduanya baik. Islam membawa misi sosial untuk memperbaiki
masyarakat yaitu dengan ajaran, zakat, kurban, menyebarkan salam, musyawarah,
ada 3 tingkatan berbuat baik pada masyarakat :
-
Sekedar tidak merugikan masyarakat
-
Melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi masyarakat
-
Sabar terhadap perbuatan orang lain yang menyakitkan
hati. Oleh karena itu ada 10 kewajiban seseorang terhadap masyarakat antara
lain :
1.
Tidak berbuat yang merugikan. QS. An Nisa’ 36
2.
Ramah tanah. QS. Al – Qolam 4
3.
Tawadu’. QS. An Nisa’ 59
4.
Menjalin silaturahmi. QS. An Nisa’ 1
5.
Suka memaafkan. QS. Ali Imron 134 – 135
6.
Adil. QS. An – Nahl 90
7.
Jujur. QS. Al – Taubah 119
8.
Suka menolong. QS. Al MAidah 2
9.
Harga menghargai. QS. Al Anbiya’ 107
10. Amar
ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang halus. QS. Lukman 17.
BAB IV
ILMU PENGETAHUAN, TEHNOLOGI, DAN SENI DALAM
ISLAM
A. KONSEP PENGETAHUAN, TEHNOLOGI, DAN SENI (
IPTEK )
Pada Al-Qur’an surat
Ar Rohman ayat 33 tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang artinya :
“ Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan.
Dalam ayat ini dijelaskan,
bahwa manusia akan sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
apabila ia memiliki kekuatan akan disebut sulton. Kekuatan adalah ilmu
pengetahuan. Sebab kata ilmu diungkap dalam 3 hal pemahaman yaitu mengetahui,
meramalkan dan berkuasa.
Menurut, Francis Bacon
(1561-1626) pemikir, penulis Inggris :
Pengetahuan itu adalah berkuasa, bahkan telah terbukti yang bukan pengikut
Al-Qur’an dari Astronot-astronot Amric telah berkali-kali pergi dan pulang ke
bulan dengan Apolonya. Sebab masih banyanya ayat Al-Qur’an yang mengemukakan
ramalan-ramalan ilmiah berabad-abad sebelum dikemukakan penelitian-penelitian
yang menggunakan teleskop, sinar x, mikroskop, alat-alat elektronika. Al-Qur’an
itu wahyu Allah, sebab Nabi Muhammad SAW yang menerima Al-Qur’an orang Ummy.
Bukti
ayat-ayat ilmiah dalam Al-Qur’an :
1.
Tentang rahim ibu yang tiga lapis, yaitu endometrium,
myometrium dan perimetrium tercantum pada QS. Az Zumar 6.
2.
Tentang grafitasi (gaya
berat) yang ditemukan oleh Newton
(1667). QS. Ar Rahman 7.
3.
Tentang expanding universe (pemuaian alam semesta)
ditemukan oleh : Dr. Hubble. QS. Az Zariyat 47, Qs. Al Ambiya 104, QS. Yasin
38.
4.
Tentang ruang hampa diangkasa luar, QS. Al An’am.
5.
Tentang Geologi (ilmu tentang bumi) atau gerak rotasi
dan revolusi planet bumi, QS. An Naml 88.
Oleh karena itu Al-Qur’an menempatkan orang-orang yang beriman, berilmu
dan yang beramal sesuai dengan ilmunya pada derajat yang paling tinggi diantara
manusia, QS. Al Mujadalah 11. Artinya : Allah meninggikan orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.
Seni dalam islam
1.
Batasan seni dalam islam menurut bahasa seni adalah
sesuatu yang indah dan menarik yang lahir dari ungkapan jiwa yang paling dalam
sehingga menimbulkan ketentraman batin bagi seseorang yang dapat menikmatinya.
Islam menganjurkan seni mennurut Nabi,” Zayyinul Qur’an bi Ashwatikum”. Artinya
hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu, maksudnya : pada waktu membaca Qur’an
hendaknya dengan suara yang paling bagus yang kita miliki dalam hadits lain
dikatakan “Allahu Jamilun Yuhibbul Jamala.”
Allah
itu indah menyukai hal-hal yang indah. Kedua hadits ini isyarat untuk
mengembanggkan seni, baik seni suara, seni lukis yang penting jangan
menimbulkan kemungkaran dan rangsangan sahwat ; Selanjutnya diarahkan membentuk
budi pekerti yang lembut.
2.
Perana seni dalam kehidupan. Manusia dibekai oleh
penciptanya, yaitu jiwa seni, sebagai bukti kita membeli baju ke took
kain/celana tidak asal mengambil, tapi memilih ,motifnya bagus. Jadi dalam
pergaulan pun ada seni berbicara, kalau seni diterapkan dalam kehidupan maka
hidup ini terasa indah, tentram dan bergairah.
3.
Karya-karya Seni kaum muslimin, karya seni hukum telah
mendapat pengakuan dunia. Tertulis dalam buku sejarah peradaban oleh Jacques
Antoini Dulaure Sarjana Prancis (1755-1835). Arsitek muslim disewa membuat
gereja Katedral Notre Damede Paris
yang Artistik.
Istana
raja-raja Islam, Al Habra di Granada, Andalusia, Spanyol dibangun pada tahun
1251 M. Makam Taj Mahal di Arga, India terbuat dari pualam putih bersih,
berkilau dikelilingi kolam yang bening airnya berpagar pohon cemarah dibangun
pada tahun 1630 M-1648 M oleh Raja Syah Jehan untuk almarhum istrinya yang
tercinta yaitu Muntaz Mahal.
B. IMAN, ILMU, DAN AMAL DALAM ISLAM
Bermula dari iman dan percaya kepada adanya Pencipta Semesta
raya, kemudian manusia mencoba mencari tahu siapa Pencipta itu. Dan apakah
tanda-tanda Pencipta itu telah diterangkan dalam alam Semesta ciptaan-Nya
bahkan dalam diri manusia itu sendiri, sehingga ekstensi Pencipta itu dapat
dicari dan diselidiki lewat ilmu, Sehingga keyakinan tentang adanya Pencipta
itu dapat dijelaskan dengan akal pikiran. Diterangkan QS.. Fushshilat 53. QS.
Ath Thalaq 12. Dengan iman dan keyakinan itu marilah kita mulai perjalanan
mengeksploitasi Semesta, melihat-lihat alam raya :
“ Dan jelajilah muka bumi hingga tergerak hati dan otakmu untuk berfikir
dan tergerak telingamu untuk mendengar “. Qs. Ar Rum 9. Apakah kami tidak
berjalan dimuka bumi hingga kau pergunakan hati dan telinga untuk memahami dan
mendengar. QS. AL Hajj 46.
Sebagaimana untuk tercapainya
suatu kesempurnaan agama kita harus mengintegrasikan ketiga unsur yaitu : Iman,
Islam dan Ikhsan.
Iman, membawa kita kepada kepercayaan adanya tuhan yang
bersifat dengan segala kesempurnaan.
Islam., merupakan suatu teori hokum bagaimana tata ara
dalam melaksanakan peribadatan terhadap Tuhan.
Sedangkan Ikhsan, merupakan sikap kita dalam
mengabdikan diri terhadap Allah, sehingga ketika menyembah seakan-akan
melihatNya sekiranya tidak bisa, makaAllah mmelihat kita oleh karena itu
manusia harus dapat menghimpun ke-3 itu tersebut jika ingin mencapai
kesempurnaan agamanya sebab :
Iman merupakan obyek dari ilmu
Tauhid
Islam merupakan obyek dari
ilmu Feqih
Ikhsan merupakan pembahasan
dari ilmu Tasawuf.
Q.S. AL
Mujaadalah II Islam mendorong dan mencapai sikap ilmiah itu melalui 2 cara :
- Melalui
Iman dan kepercayaan kepada Allah dan kepada wahyuNya Allah yang
telah disabdakan kepada Nabi Nya
untuk disampaikan kepada umat manusia. Ilmu-ilmu itu dikenal sebagai
ilmu-ilmu naqliyah.
- Melalui
pengetahuan Intelektual yang diturunkan Allah kepada manusia, baik melalui kal pikiran yang
diberikan kepada manusia / cara berfikir dan suruhan berfikir. Ilmu-ilmu
ini dikenal sebagai ilmu Aqliyah.
Dengan
demikian Islam melalui Al-Qur’an bertujuan membentuk Islam yang beriman dan dan
berilmu-berilmu dan beriman.Untuk mempertebal iman kepada Allah kita harus
berfikir kita harus berilmu, harus mempunyai wawasan Sains yang luas dan tidak
picik. Berwawasan ilmiah secara sadar dan dewasa.
Q.S. Fushshilat 53 oleh karena itu Al Qur’an telah
mengharuskan kita untuk :
·
Mengadakan
pengamatan dan analisa fenomena alam dan fenomena dirinya sendiri sebagai
makhluk.
·
Berfikir
dan bertanya selalu, dari sini diharapkan timbul hipotesa untuk meyakini Allah
dan ajaran Nya agar kita Umat Islam sejajar dengan umat lain dalam hal Sains
dan Tehnologi.
·
Mencoba
membuktikan kebenaran hipotensanya itu hingga dapat ditelurkan teori-teori
baru, yang membawa kemaslahatan bagi kehidupan kini maupun masa dating. QS Ali
Imron 190.
Islam
agama yang mengharuskan pemeluknya selalu mempergunakan akalnya untuk cenderung
kedalam ilmu pengetahuan segala prilakunya dan segenap tingkahnya. Bagaimana
cara menjawab dan mengawinkan keperluan hidup pada abad inidengan nilai religi
Islam. QS. AL Alaq 1-5. Dari mula Allah sendiri yang menyatakan dirinya sebagai
pendidik manusia yang sumbernya AL Qur’an berisi sumber ilmu dan merupakan
induk awal mula ilmu ( Pendidikan ) yang perlu di teliti ada 2 :
·
Sikap
ajaran Islam tentang ilmu pengetahuan baik yang dijumpai dalam Qur’an dan
Hadits.
·
Sikap
pemeluk Islam dalam cara berfikir dan bertindak.
Dalam Islam, agama dan Sains
tidak dapat dipisahkan dan tidak pernah dipisahkan, bahkan kegiatan Sains
merupakan bagian dari aktivitas dan kewajiban keagamaan ilmu dan agama atau
agama dan ilmu telah dimulai sejak Adam dicipta Allah yang diturunkan ke bumi
sebagai khalifah.
Tujuan
agama dan ilmu adalah salah satu yakni, menciptakan kebahagiaan jasmani dan
rohani di kehidupan dunia kini dan keakhirat kelak. QS. AL Baqoroh 30-39.
Menurut Sayyed
Hossen Nasar, ilmu Islam dapat dikelompokkan 4 bagian besar yaitu :
- Pembelajaran
alam semesta secara kualitatif, di dalamnya termasuk kosmografi, kosmologi dan geografi, sejarah, alam
semesta, geologi, mineralogy, botani dan zoology.
- Pembelajaran
tentang cosmos dan aplikasi matematiknya, termasuk di dalamnya ilmu
matematika, ilmu fisika ( astrologi dan astronomi ) dan fisika.
- Ilmu-ilmu
terapan, termasuk di dalamnya ilmu kedokteran, farmasi, kimia, pertanian,
irigasi, dan ” Other occutt seiences
”. ” Ilmu pengetahuan yang lain gaib ”
- Pembelajaran
tentang manusia dengan ilmunya, termasuk di dalamnya ilmu manusia dengan
alam sekitar dan manusia dengan alam semesta.
Qs. Fushilat 53, QS. AL Waqiah 63,
68, 71, QS. An Naba 6-16.
Qs. Ad Dzariat, Qs. Al Ghasiyah 17-20, QS. Ath
Talaq 12.
C.
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU DAN MENGAMALKANNYA
1. Ilmu sebagai Landasan Ibadah
Ilmu adalah permata utam dari
ibadah sehingga ada kewajiban bagi seorang hamba untuk menuntut ilmu sebagai
persiapan sebelum memasuki ibadah, seorang yang berilmu tetapi tidak beribadah
maka ilmu itu akan sia-sia, sebab ilmu dapat misalkan sebagai pohon, sedang
ibadah sebagai buahnya.
Sabda Nabi SAW .
Artinya :
Ilmu adalah petunjuk amal, sedangkan amal yang mengikutinya.
Ilmu
landasan bagi amal, karena ibadah menyembah kepada Allah harus mengetahui
ilmunya agar tidak sia-sia dan untuk mengetahui sifat-sifat wajib dan mustahil
Allah. Perlu diketahui ilmu dan amal dua mata rantai yang tidak terpisahkan
saling menguatkan, ibadah tanpa ilmu banyak rusaknya dari pada selamatnya.
Begitu pula orang yang beribadah untuk menuju kepada Allah jika tidak bertanya
pada ahlinya dalam masalah ketuhanan pasti dia akan tersesat dan semua usahanya
akan menemui kegagalan tidak dapat hasil apa-apa karena ia tidak berilmu dan
malas bertanya.
Contoh : Tukang sepatu memperbaiki jam tangan.
Demikian dengan ibadah dikerjakan orang tidak
berilmu ibadahnya akan menjadi rusak seperti : Riya’, ujub, dengki, semua ini
merusakkan amal ibadah kita, kata Nabi Muhammad Saw.
” Bahwasannya yang lebih pedih menerima azab hari
kiamat adalah orang yang berilmu yang tidak memberi manfaat akan ilmunya yakni
orang yang tidak mengamalkan ilmunya ”. Kata Ibnu Ruslah dalam sarahnya :
Artinya :
” maka orang Alim yang tidak mengamalkan ilmunya
di azab lebih dahulu dari pada orang kafir yang menyembah berhala ”.
2. Ilmu merupakan syarat yang yang harus
dimiliki untuk menuju dan mengabdi kepada Allah, sebagai hamba yang taat,
tunduk dan patuh serta berbakti kepadaNya. Ketaatan seorang hamba kepada
tuhannya dapat dilukiskan sebagai manusia yang tetap berada dalam garis-garis
ketentuan dan kebenaran, Firman Allah SWT.
Artinya :
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari para
hambaNya adalah para ulama ”. QS. AL Fathir 28.
Ilmu
juga merupakan kunci sebagai pembuka jalan untuk mencapai kesempurnaan ibadah,
ilmu merupakan nikmat karunia Allah yang amat besar, sebab dengan ilmu manusia
dapat memperoleh martabat dan kemuliaan, kedudukan dan derajat yang tinggi baik
dihadapan manusia maupun disisi Allah SWT firmanNya.
Artinya :
Diangkat Allah orang-orang yang beriman dari pada kamu sekalian dan orang-orang
yang diberi ilmu dengan beberapa derajat.Q.S. AL Mujaadalah II
Kata Nabi : yang artinya : ” Ilmu itu memuliahkan
orang yang sudah terhormat, dan mengangkat budak sampai semulia raja-raja ”
Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia ia harus berilmu, barang siapa
menginginkan kebahagian akhirat dia harus berilmu, dan barang siapa
menginginkan dunia dan akhirat dia harus berilmu ”
3. Keutamaan menuntut ilmu Rosulullah sangat
memuliakan ilmu beliau menganjurkan kita
menuntut ilmu dan mempelajarinya tidak terbatas pada waktu dan tempat dimana
pun ilmu itu berada kita wajib menuntutnya Q.S. AT Taubah 122 . kata Nabi.
Artinya : Menuntut
ilmu wajib atas tiap muslim
Dalam
menuntut ilmu tidak ada batas / masa tertentu baik muda maupun tua hendaknya
tetap mempelajarinya dan memperdalam ilmu pengetahuan kata Nabi Saw. ” Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina ”
Rasulullah bersabda :
Artinya : ” Siapa yang mengamalkan apa yang
diketahui, maka Allah akn mewariskan kepadanya pengetahuan apa-apa yang belum
ia ketahui ”.
4. Ilmu yang bermanfaat. Manusia adalah
makluk yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk kejadian yang sangat sempurna
baik rohani maupun jasmani, kesempurnaan itu terletak pada akal. Akal merupakan
sumber kekuatan pertama bagi manusia dapat membedakan baik buruk, bengkok lurus
dalam permasalahan. Akal membawa manusia kepada derajat yang yang mulia dan
martabat yang tinggi, membedakan mana
yang membawa kemudrotan dan mana yang membawa keselamatan. Maka dalam hal ini
akal akn berfungsi sebagai pembanding demikian juga terhadap masalah yang perlu
di utamakan kemanfaatannya, dengan akal semua dapat diatasi. Namun kadang akal
tidak bisa dan tidak mampu memecahkan masalah setelah dapat bantuan dari ilmu
barulah permasalahan itu dapat terjawab dengan lebih sempurna kata Allah SWT.
Artinya :
” Pergunakanlah semua yang diberikan Allah
kepadamu ( yaitu yang berupa hidup, pancaindra, akl pikiran, tenang dan harta
kekayaan ) untuk mencapai kebahagiaan dan keuntungan akhirat, jangan lupakan
bagaimana dari pada dunia ”.
Menurut Al Jumaidi berkata
,”seseorang yang berakal sehat itu ialah yang menyelidiki segala sesuatu,
mencari yang lebih utama untuk dikerjakan dan didahulukan dari pada yang
lainnya, dan selalu mengikuti petunjuk dari Allah dan RosulNya dalm membedakan
apa yang berguna / mudorat baginya dunia dan Akhirat. Dan siapa yang telah
bersungguh-sungguh beramal untuk akhirat maka dunia akan terjamin untung dan
puas. Sebaliknya jika amal usahanya untuk dunia, maka baginya tidak bertambah
dari ketetapan Allah dan akhiratnya tidak mendapat apa-apa Q.S. AL Qashos 78.
Artinya : Sesungguhnya aku mendapat kekayaan ini karena ilmuku semata-semata.
QS. An Naml 40 Artinya : Ini
semata-mata karunia Tuhanku untuk mengji padaku, apakah bersyukur ( terima
kasih ) atau kufur ( lupa pada Allah ). Maka siapa yang syukur, maka Tuhanku
Dzat yang terkaya lagi pemurah ( tidak berhajat sedikitpun pada makhluknya,
bahkan makhluk yang berhajat kepadaNya ).
D. TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
Prinsip
dasar hubungan mansia dengan alam dan makhluk hidup lain pada dasarnya ada dua
macam : pertama kewajiban menggali dan mengelola segala kekayaannya, dan kedua
tidak sampai merusak lingkungan yang pada gilirannya akan merusak kehidupan
manusia itu sendiri. Alam sekitar ini diperuntukkan bagi manusia untuk
kesejahteraan hidup anusia itu sendiri.
Dengan
demikian Allah memberikan cara-cara yang baik dalam mengelola dan mengatur
alam, agar bermanfaat bagi kehidupan manusia. Allah menciptakan alam ini dengan
kelengkapannya, yaitu dasar hukum untuk mengelola alam, dijelaskan pada QS. Al
Anbiya’ 107
Artinya : Dan tidaklah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk menjadi (rahmat) bagi semesta alam.
QS. Hud 61
Artiinya : Dia Allah telah menciptakan kamu dari
bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmur. Oleh karena itu kitaperlu
memperdalam ilmu pengetahuan tentang alam itu dengan segala hukum-hukumnya.
Adapun
prinsip dasar yang kedua, yakni agar manusia jangan merusak alam. QS. Al A’raf
56
Artinya : Dan janganlah kamu berbuat kaerusakan di
muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya.
Dengan demikian jelaslah bahwa kesadaran untuk
melestarikan lingkungan sebagaimana yang dikampayekan oleh orang modern
sekarang ini, sebenarnya telah digariskan oleh islam sejak 15 abad yang lalu,
hanya sering kali kita kurang memahami arti dan jiwa dari ayat-ayat Al-Qur’an
itu, karena keteerbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan umat islam itu sendiri.
Kita sering bersikap apologetik atau membela diri, setelah orang lain ramai
berbicara mengenai pentingnya pelestarian alam, barulah kita mengatakan bahwa
hal itu pun telah ada dalam Al-Qur’an. Seharusnya kita menggali dan
mengembangkan atas inisiatif sendiri, bukan sekedar sebagai reaksi atas
kemajuan orang lain.
Dengan
dua prinsip dasar hubungan manusia dengan alam sekitarnya, yaitu prinsip
pemanfaatan da sekaligus pelestarian lingkungan alam, agama memberikan motivasi
kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.QS.
Qoshosh 77. QS. Ar Rum 41.
Jadi
secara tidak langsung manusia mendapat rahmat dari Allah karena tekun mengelola
alam dan mengikuti risalah yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW dan giat dalam
memelihara serta mengatur alam, akan selalu mendapat perlindungan dari Allah
SWT.
BAB V
KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA
A.
AGAMA MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Agama ialah suatu peraturan (nidham) yang
meliputi masalah-masalah kepercayaan (aqidah) dan ibadah yang menghubungkan
ikatan segenap umat manusia antara satu dengan yang lain, dan mempersatukan
pemeluknya sehingga menjadi satu umat yang dijiwai oleh kesatuan rohani
(ma’nawiyah). Dengan demikian agama merupakansalah satu faktoryang amat penting
dalam rangka menegakkan prinsp yang dilandasi oleh iman, akhlakul karimah dan
syari’ah. Kalau agama hendak mencapai tujuannyadengan berpedoman pada perasaan
kejiwaan dan keyakinan, maka agama bersama-sama negara mempunyai pengaruh yang
sangat besar untuk mencapai tujuannya. Jadi agama senantiasa merupakan faktor
terpenting dalam membebtuk susunan masyarakat yang harmonis dan membina
kemajuan bangsa sebagaimana penegasan para sosiolog, maka jelaslah agama adalah
merupakan unsur asasi (unsur pokok) dalam menegakkan negara dan mensukseskan
tujuannya serta membawa misinya. QS. Al A’rof 29
Artinya : Dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepadanya.
Menurut para ulama’ memberi 5 istilah yaitu :
1. Bahwa aturan-aturan itu disyaratkan oleh
Allah dan bukan ciptaan akal manusia.
2. Cara penyampaian aturan-aturan itu melalui
wahyu, dan diberikan kepada salah seorang hambahnya yang terpilih.
3. Aturan-aturan itu membimbing kehidupan
manusia baik secara individu maupun kelompok.
4. Aturan-aturan itu sesuai dengan suara
fitrah dan tuntutan jiwa manusia.
5. Aturan-aturan itu berkepentingan dengan
kebahagiaan kini dan nanti. QS.
Ali Imran 19
Artinya :
Sesungguhnya aturan –aturan agama yang
diterima Allah adalah ( aturan ) Islam dan QS. At Taubah 33.
B. HAKEKAT KEBERSAMAAN DALM PLURALITAS BERAGAMA
1. Kerukunan Hidup Umat Beragama
Orang
memeluk agama Islam disebut muslim, antar muslim satu dengan lainnya itu
disebut saudara yang mengikat persaudaran ini agama. Orang yang satu agama
mempunyai tuhan yang sama kitab yang sama dan tujuan hidup yang sama yaitu
ingin mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat. Persaudaraan yang terjalin
antara sesama umat islam ini menyangkut seluruh segi kehidupan mulai dari
masalah pribadi sampai kepada masalah
kemasyarakatan, masalah ekonomi, kesehatan bahkan sampai masalah kenegaraan.
Diantara sesama muslim hendaknya saling berkasih sayang, saling membantu,
saling menolong dalam menghadapi persoalan kehidupan, suatu masalah tidak hanya
menjadi beban perseorangan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Dengan demikian masalah gambaran kehidupan
yang penuh keakraban. QS. Al Fath 29..
HR. Bukhari, Muslim dan Turmuzi yang
artinya : ” Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan suatu bangunan
yang sebagaian dari mereka memperkuat bagian yang lainnya”. Kemudian jika kita
memperhatikan satu unsur dari suatu bangunan misalnya tembok, maka tembok itu
terdiri dari beberapa bagian yaitu : batu bata, pasir dan semen jikalau
masing-masing bagian berdiri sendiri tanpa keterikatan sesamanya maka tidak
akan mempunyai kekuatan, tapi setelah bagian itu disatukan dicampur dengan air
disusun secara rapi, maka ia menjadi suatu kesatuan dan kekuatan yang kokoh.
Demikian juga umat islam yang tidak membentuk suatu persatuan dan persaudaraan
yang kokoh selamanya mereka tetap dalam posisi yang lemah, apalagi jikalau
masing-masing umat islam saling bertengkar dan bermusuhan, jangan diharap islam
akank menjadi dapat berkembang dengan pesat seperti yang terjadi pada jaman
Rosulullah Saw. Di terangkan dalam hadits : persatuan umat Islam itu diharapkan
seperti tubuh manusia yang mempunyai organ-organ lain, HR. Bukhori dan muslim :
Artinya : Perempuan orang-orang yang beriman di dalam cinta mencintai sayang
menyayangi dan kasih mengasihani adalah seperti satu tubuh, apabila satu
anggota tubuh yang merasa sakit anggota tubuh yang lain ikut merasakannya,
yaitu tidak bisa tidur dan merasa demam.
2. Kerja Sama Antar umat Beragama
Negara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila agama-agama sesuia yang boleh hidup dan
tumbuh di Indonesia ini ada lima yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan
Budha. Bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang kehidupan antar umat
beragama ini, didalam Islam tidak ada konsep permusuhan atau kebencian terhadap
orang yang beragama Islam. Islam senantiasa berusaha untuk menegakkan hidup
beragama didalam suasana perdamaian kerukunan dan saling kerja sama dengan
orang-orang yang bukan beragama Islam.
Hal
ini telah dibuktikan oleh Rosulullah Saw ketika beliau membentuk pemerintahan
dikota Madinah, pada waktu itu penduduk Madinah terdiri 3 golongan : yaitu
golongan Islam, golongan Yahudi. Beliau mengadakan perjanjian dengan golangan
Yahudi, maksudnya perjanjian itu hanya untuk kepentingan duniawi semata
menyangkut permasalahan agama seperti Aqidah dan Ibadah :
Isi perjanjian ada 4 sebagai berikut :
- Seluruh
penduduk Madinah merupakan satu kesatuan warga bebas berfikir dan
melakukan agamanya masing-masing serta tidak boleh saling mengganggu.
- Apabila
madinah diserang musuh mereka harus mempertahankannya bersama-bersama.
- Apabila salah satu golongan diserang
musuh golongan yang lain harus membantunya.
- Jika timbul perselisihan,
penyelesaiannya dibawah keadilan yang di simpan oleh Rasulullah Saw.
Dengan pembentukan masyarakat
kota Madinah seperti ini, maka
persatuan dan kesatuan dapat tercipta
dengan kokoh dan da’wah Islamiah dapat berjalan dengan sukses, Konsep hidup
perdamaian dan berdampingan, tidak saling bermusuhan antara umat Islam denan
golongan agama lain ini sesuai dengan Al – Qur’an surat Al-Kafirun 1-6 artinya
: Katakanlah Hai orang-orang kafir aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah Dan aku tidak pernah (
pula ) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, Untukmulah agamamu, dan
untukkulah agamaku, sebagaimana gambaran toleransi Islam terhadap golongan
bukan Islam, tercantum dalam cara-cara melakukan penyiaran agama Islam. Dalam
da’awah Islam tidak boleh dilaksanakan dengan kekerasan atau paksaan, tetapi
harus dilakukan dengan cara yangt halus bijaksana dan menarik. Da’wah kepada
orang yang bukan Islam dilakukan dengan jalan memberikan penerangan mengenai
keuntungan beragama Islam, mengenai keimanan dalam Islam yang mudah dipahami,
mengenai kesederhanaan kewajiban dalam mengamalkan ibadah dan muamalah
keagamaan, dasar-dasar kesusilaan yang berprinsip saling menghormati dan sebagainya.
QS. AL Baqoroh 256. artinya :
Tidak ada paksaan untuk ( memasuki ) agama ( Islam ), sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar dari pada jalan yang salah, karena itu barang siapa yang
ingkar kepada Thaghut, dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buku ! tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dengan
demikian jelaslah bahwa toleransi Islam terhadap golongan bukan Islam sangat
tinggi, tetapi ingat, bahwa toleransi ini hanya terbatas pada masalah-masalah
keduniaan. Adapun berkaitan dengan masalah Ibadah dan Aqidah harus sesuai
dengan agamanya masing-masing. Dalam pergaulan sehari-hari antara umat Islam
dengan golongan bukan Islam ada yang tidak boleh dilakukan oleh orang Islam,
antara lain mendo’akan / memintakan ampun kepada Allah SWT. Walaupun untuk
orang tuanya sendiri / anaknya yang bukan beragama Islam, orang Islam juga
tidak boleh mendahului memberikan salam kepada golongan yang bukan Islam. HR.
Muslim. Artinya : ” Janganlah kamu sekalian lebih dahulu mengucapkan salam
kepada orang-orang Yahudi Nasrani.
Jika ada golongan bukan Islam memberi
salam kepada Islam, jawabannya cukup Wa’alaikumussalam hal ini sesuai dengan
hadits riwayat Bukhori dan Muslim : Artinya : Apabila ahli kitab mengucapkan
salam kepadamu maka jawaban dengan Wa’alaikum ( HR. Bukhori dan Muslim ).
Jadi
bila dalam suatu majelis / satu forum yang didalamnya terdapat orang-orang
Islam dan orang-orang bukan Islam. Kita disunatkan untuk memberi salam kepada mereka.
Demikianlah antara lain tata cara bergaul antara umat Islam dengan non Islam.
Oleh sebab itu jika kalian punya tetangga / teman / guru yang bukan dari Islam,
kalian harus tetap menghormati, dan bergaul dengan baik dan berjalan secara
harmonis saling pengertian dan saling membantu.
C. HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH
Pemerintah menurut bahasa agama disebut
dengan Ulil Amri ( yang memiliki kekuasaan atau urusan ). Menurut para ahli
tafsir, Ulil Amri adalah orang-orang yang memegang kekuasaan diantara mereka (
umat Islam ), yang meliputi pemerintah, penguasa dan pimpinan dalam arti luas.
Termasuk didalamnya pimpinan dalam arti politik pemerintahan yang menangani urusan-urusan keduniaan yang
disebut juga dengan Umaro, dan pemimpin / tokoh keagamaan yang disebut juga
ulama. Apabila Ulil Amri / pemerintahan suatu keputusan tersebut selama tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Jika bertentangan
dengan ajaran – ajaran Islam, tidak dibenarkan mematuhinya bahkan wajib mengingatkan
dan membantah perintah itu. Contoh SDSB yang pernah diedarkan pada tempo dulu
yang dikatagorikan sebagai judi ditentang oleh umat Islam, kemudian pemerintah
dengan bijaksana mencabutnya dan akan menggantinya dengan memperhatikan tiga
kriteria sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, tidak berbau judi, dan
tidak membebani masyarakat.
QS. An Nisa’ 59. Artinya : Hai orang-orang
yang beriaman, taatilah Allah dan taatilah RosulNya dan Ulil Amri diantara
kamu.
Mentaati Allah SWT berarti mengikuti hukum-hukum
dan pemerintahnya serta menjauhi larangan-larangan Nya yang terdapat dalam Al
Qur’an. Sedangkan mentaati Rosul Allah berarti mengikuti ketentuan-ketentuan
Rosul yaitu Nabi Muhammad Saw, baik yang berupa perintah maupun larangannya
yang terdapat di dalam hadits beliau, dan segala perbuatan ucapan dan sikapnya
harus kita teladani. Baik Al Qur’an maupun Hadits harus kita pelajari serta
kita pahami isi yang terkandung didalamnya. Mentaati Ulil Amri berati mengikuti
segala keputusan yang telah dikeluarkan / diundangkan oleh pemerintah unruk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Jika lapisan masyarakat terutama umat
beragama telah memetuhi peraturan-paraturan dan perundang-undangan yang akan
dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan keamanan dan ketertiban mantap dan
terkendali, pemerintah akan dapat memusatkan perhatian dan pemekiran untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat, bagi warga negara juga dituntut ikut
berpatisipasi usaha pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat sesuai dengan
keahliannya yang di miliki sesuai di bidangnya masing-masing.
D. PERAN UMAT BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN KEDAMAIAN
1. Umat Islam Di perintahkan untuk
menyebarluaskan salam
Manusia
didunia ini tidak ada yang dapat hidup sendirian, mereka masing-masing saling
memperlukan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya, yang kaya memerlukan
yang miskin untuk membantu pekerjaannya, demikian juga miskin memerluka yang
kaya untuk mendapat pekerjaan, untuk dapat saling menghormati satu sama lain,
untuk dapat saling menghormati satu sama lain perlu dibutuhkan jiwa perdamaian
jika didalam diri seseorang tidak ada jiwa perdamaian, maka sikapnya selalu
ingin bermusuhan dengan siapa saja, ia tidak dapat menghargai orang lain, oleh
sebab itu jika jiwa perdamaian ini berkembang di dalam hati setiap orang dan
juga melalui sikap mengucapkan salam, sikap umat menghormati akan tumbuh dengan
pesat dikalangan masyarakat. QS. AL An’am 54.
2. Memberikan Makanan Kepada Fakir Miskin,
Anak Yatim dan Semacamnya.
Sedekah merupakan bentuk pemberian yang dianjurkan dalam ajaran
agama Islam. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur’an dan Al Hadits nabi, hukum
sedekah adalah sunah, memberikan sedekah menurut ajaran Islam bukan untuk
mengharapkan penghormatan dan pujian bersedekah adalah memberikan suatu barang
atau benda yang berguna kepada orang yang membutuhkannya secara ikhlas, sedekah
bentuk pemberian yang tidak dibatasi waktu dan banyaknya, bersedekah bisa juga
berupa makanan, tenaga dan pikiran.
Sedekah merupakan bentuk pemberian kepada sesama manusia yang
sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, diantara kebaikan-kebaikan yang di sukai
dan dianjurkan Allah SWT, adalah memberikan barang-barang milik sendiri yang
disukai kepada keluarga, anak yatim, anak miskin, musafir, dan orang yang
membutuhkan. Supaya bersedekah menjadi amalan yang baik dan diterima disisi
Allah SWT, kita harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sbb :
- Memberikan
secara ikhlas dengan mengharap ridho dari Allah SWT
- Harta yang
disedekahkan harta milik sendiri
- Harta yang
memiliki manfaat
- Orang yang
diberi sedekah kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan orang-orang
yang membutuhkan bantuan
- Adanya
ijib qobul antara sesama pemberi dan penerima.
Orang yang
menyayangi sesama manusia, selain dikasihi oarang lain, juga akan disayang oleh
Allah SWT. Islam adalah agama kasih sayang, Islam sangat mementingkan
kesejahteraan masyarakat, baik kesejahteraan lahir maupun batin, Islam
mengajarkan agar setiap muslim menyatuni orang miskin dan membantu orang yang
lemah. Bantuan itu apat diberikan secara bersama – sama / gotong royong dan
perorangan. Manfaat sedekah bagi kehidupan didunia antara lain :
1. Meringankan kesulitan orang lain.
2. Menumbuhkan rasa kasih sayang diantara
sesama manusia
3. Menghilangkan rasa dengki dan iri hati
4. Menumbuhkan rasa kesetiakawanan
5. Mewujudkan masyarakat yang rukun dan
harmonis.
Sabda Nabi Saw, yang artinya :
Sesungguhnya kamu jangan menganggap kecil suatu amal, sekalipun sekedar
menghormati kedatangan kawanmu dengan wajah berseri ( HR. Muslim ).
Sedekah
sebagai amal baik dapat mendatangkan manfaat kepada pemberi dan penerimanya,
Bersedekah melatih diri manjauhkan diri dari sifat bakhil, dengan banyaknya
orang bersedekah, lingkungan kehidupan dimasyarakat akan menjadi sejahtera. QS.
Al Baqorah 271, 273 dan 177.
- Bersilaturrahmi
atau menjalin hubungan baik dengan kerabat
Dalam kehidupan
bermasyarakat, kita tidak akan pernah terlepas dari kegiatan bertamu atau
bersilahturrahmi, ada kalanya kita yang datang mengunjungi sanak saudara,
teman, kenalan dan para kerabat sanak saudara dekat atau jauh, namun kesempatan
lain berganti kita yang mengunjungi. Supaya kegiatan saling berkunjung tetap
berdampak positif bagi kedua belah pihak, maka islam memberikan tuntutan
bagaimana sebaiknya bertamu, menerima tamu. QS. Ali Imran 134.
Bertamu merupakan
tradisi masyarakat yang selalu dilestarikan karena bisa menjalin persaudaraan
bahkan dapat menjalin kerja sama untuk meringankan berbagai masalah yang
dihadapi dalam kehidupan dan lazim dilakukan dalam berbagai tingkatan.
Adakalanya bertamu karena urusan yang serius, misalnya untuk mencari solusi
terhadap problem masyarakat yang aktual. Disamping itu adakalanya bertamu hanya
sekedar bertandang, karena lama tidak bertamu/sekedar untuk mampir sejenak.
Dengan kedatangan kerumah kerabat/sahabat maka kerinduan terhadap kerabat/sahabat
dapat tersalurkan, sehingga jalinan persahabatan dan persaudaraan menai kokoh.
Secara istilah bertamu merupakan kegiatan mengujungi rumah sahabat atau
kerabat/orang lain dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan/untuk keperluan
lain dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemasalahatan bersama.
Berdasarkan
pengertian, maka bertamu dilakukan kepada orang yang sudah kenal, baik
sahabat/kerabat. Tujua bertamu sudah tentu untuk menjalin
persaudaraan/persahabatan, sedang bertamu kepada orang lain yang blum dikenal
memiliki tujuan untuk saling memperkenalan diri/maksud lain yang belum tentu
dipahami oleh kedua belah pihak. Jika dilihat dariintensitas bertamu, maka yang
sering dilakukan adalah bertamu terhadap orang yang sudah dikenal. Bertamu
merupakan kebiasaan positif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman
tradisional sampai zaman modern. Untuk menjaga kebiasaan ini sudah barang tentu
diperlukan kesadaran dan pengorbanan dari semua pihak untuk saling kunjung
mengunjuni, dengan melestarikan kebiasaan kunjung mengujungi, maka segala
persoalan mudah dislesaikan, segala urusan mudah dibereskan dan segala masalah
mudah diatas.
Bentuk Akhlak Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang,
hendaklah orang yang bertamu terlebih dahulu memnta izin dan mengucapkan salam
kepada penghuni rumah kata Allah pada QS. An Nur 27 yang artinya : ” Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kam memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu
lebih baik bagimu, agar kamu ( selalu ) ingat”. Mengucapkan salam dilakukan
terlebih dahulu kemudian meminta izin kepada tuan rumah. Minta izin bisa dengan
kata-kata, bisa juga dengan ketukan pintu/tekan tombol/cara lain yang dikenal
baik oleh masyarakat setempat.Bahkan salam iu sendiri bisa sekaligus dianggap
sebagai permohonan izin. Menurut Rasulullah SAW meminta izin dilakuan maksimal
tiga kali. Hadist riwayat Abu Dawud yang artinya : Jika seseorang diantara kamu
telah meminta izin tiga kali, lalu tidak diizinkan, maka hendaklah kembali.
Disamping meminta izin ada ha yang harus diperhatikan setiap bertamu yaitu :
1. Jangan bertamu sembarang waktu.
2. Kalau diterima bertamu, jangan terlalu
lama sehingga merepotkan tuan rumah.
3. Setelah Urusan selesai segera pulang.
4. Jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan
tuan rumah terganggu.
5. Kalau disuguhi jamuan atau minuman
hormatilah.
6. Hendaknya pamit pada waktu mau pulang
Nilai Positif Akhlak Bertamu
Agama Islam telah
mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim yang sedang bertamu ke rumah
sahabat, kerabat ataupun orang lain. Apabila prinsip bertamu ditegakkan secara
baik, maka akan melahirkan manfaat yang besar bagi orang yang bertamu maupun
orang yang kedatangan tamu antara lain yaitu : Bertamu secara baik dapat
menumbuhkan sikap toleransi terhadap orang lain dan menjauhkan sikap paksaan,
tekanan, intimidasi dan lain-lain. Islam tidak mengenal tindakan kekerasan,
bukan saja dalam usaha menyakinkan orang lain terhadap tujuan dan maksud baik
kedatangan tapi juga dalam tindak laku dan pergaulan dengan sesama manusia
harus dihindarkan cara-cara paksan dan kekerasan. Islam memandang setiap orang
mempunyai persamaan dan kesesuaian dalam berbagai aspek dan kepentingan, karena
itu dengan bertamu ataupun bertandang, seseorang akan mempertemukan persamaan
atau kesesuaian, sehingga akan terjalin persahabatan dan kerjasama dalam
menjalani kehidupan. Agama islam menganjurkan setiap umatnya untuk mengulurkan
tangan dan mengokohkan persahabatan dengan sesama muslim atau terhadap pemeluk
agama lain, selama pihak yang bersangkutan tidak menunjukkan siap dan tindakan
permusuhan. Bertamu sebagai alternatif yang efektif untuk membina persahabatan
diantara sesama manusia.
Bertamu sebagai
pendekatan ( approach ) terhadap
sesama yang berada dalam wilayah konflik tertentu, karena dengan bertamu orang
akan semakin terbuka dan bertegur sapa untuk mencari titik temu terhdap
berbagai masalah yang dihadapi, dengan bertamu seorang akan melakukan diskusi
yang baik, sikap yang sportif dan elegan terhada sesamanya. Bertamu sebagai media
berda’wah, meningkatkan kualitas diri setiap muslim. Orang yang bertamu dalam
menyampaikan kabar dan kebenaran yang diyakini secara terbuka, demikian pula
tuan rumah dapat memahami kabar dan berita kebenaran yang disampaikan seorang
tamu, karena itu bertamu dianggap sebagai sarana yang efetif untuk berda’wah
dan menciptakan kehidupan masyarakat yang bermartabat QS. Al Baqarah 177, 271
dan 273.
- Melakukan
Shalat diwaktu malam ketika umat lain sedang tidur
Shalat sunat
tahajud yaitu shalat yang dikerjakan diwaktu malam sesudah bangun dari tidur,
dan disebut shalat tahajud karena ia dikerjakan pada waktu malam sesudah bangun
tidur sekalipun tidurnya hanya sebentar. Adapun waktunya shalat tahajud itu
sesudah shalat isya’ hingga terbit fajar, dan apabila sudah diketahui, bahwa
waktu shalat tahajud demikian panjang namun waktu yang paling utama adalah pada
sepertiga malam yang terakhir, kata Nabi Muhammad SAW dalam hadist Bukhari
Muslim, Turmuzi yang artinya : Tuhan kamiturun ke langit dunia di waktu malam
tinggal sepertiga yang akhir. Maka Dia berfirman : ” Barang siapa yang berdoa
kepadaku, pasti aku perkenankan, barang siapa yang memohon kepadaku, pasti aku
beri dan barang siapa memohon ampun kepadaku, pasti aku ampuni ”. Shalat
tahajud itu sangat dianjuran dalam islam agar diamalkan oleh segenap kaum
muslim dam muslimah dimanapun mereka berada QS. Al Isro’ 79.
Shalat tahajud sekalipun hukumnya sunah, Rasulullah Saw hampir
tidak pernah meninggalkan shalat ini, beliau berdiri berlama-lama dengan
membaca surat-surat Al-Qur’an yang panjang-panjang hingga kaki beliau terlihat
bengkok. Selanjutnya shalat tahajud itu dikerjakan sedikitnya dua rakaat hingga
sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Pada sabda Rasulullah SAW yang artinya:
Tatkal ditanya orang Nabi SAW : Apakah shalat yang lebih utama selalu dari
halat fardhu yang lima? Jawab beliau : shalat tengah malam, HR. Muslim.